Dalam sebuah literatur dijelaskan, masturbasi, onani, atau rancap
adalah perangsangan seksual yang sengaja dilakukan pada organ kelamin
untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Perangsangan ini dapat
dilakukan tanpa alat bantu ataupun menggunakan sesuatu objek atau alat,
atau kombinasinya
Pada banyak masyarakat, hingga abad ke-20
masturbasi dianggap sebagai hal yang tidak baik. Anggapan memalukan dan
berdosa yang terlanjur tertanam disebabkan karena porsi "penyalahgunaan"
pada kata itu hingga kini masih tetap ada dalam terjemahan modern,
meskipun para aparatur kesehatan telah sepakat bahwa masturbasi tidak
mengakibatkan kerusakan fisik maupun mental.
Tidak juga ditemukan
bukti bahwa anak yang melakukan perangsangan diri sendiri bisa mengalami
celaka. Anda harus menghapus semua mitos tentang masturbasi dari kepala
Anda dan mendapatkan pemahaman yang baik tentang fakta-fakta
sebenarnya.
Mitos 1 - Masturbasi adalah untuk anak muda
Tidak
ada batas usia untuk melakukan masturbasi. Anak-anak muda biasanya
aktif secara seksual dan mereka melakukan masturbasi karena tidak ada
pasangan. Statistik menunjukkan, pria dan wanita dewasa melakukan
masturbasi hampir setiap minggu, meskipun mereka tidak melakukannya
sesering anak remaja lakukan.
Mitos 2 - Masturbasi bukan ‘sesuatu’ yang nyata
Masturbasi
bukanlah seks dalam arti yang sebenarnya, karena dilakukan sendiri.
Namun bukan berarti bahwa masturbasi itu tidak menyenangkan. Sejauh
masturbasi tersebut dilakukan dengan melibatkan pikiran, orang yang
melakukan masturbasi akan merasa senang dan terangsang sama halnya
dengan mereka yang melakukan hubungan seks secara nyata. Tidak ada
perbedaan besar antara masturbasi dengan kegiatan seksual yang
sebenarnya.
Mitos 3 - Masturbasi buruk untuk kesehatan
Banyak
cara yang dilakukan untuk mencegah masturbasi, termasuk diantaranya
dengan memberikan informasi seperti masturbasi bisa menyebabkan jerawat
dan dapat membuat seseorang buta. Tidak ada dasar ilmiah di balik semua
klaim tersebut. Semua peneliti dan ilmuwan sepakat mengatakan bahwa
masturbasi tidak berbahaya.
Mitos 4 - Wanita tidak boleh masturbasi
Studi
dan statistik telah menunjukkan bahwa pria lebih banyak melakukan
masturbasi dibandingkan wanita. Data tersebut tidak sepenuhnya benar,
dan hanya sebagian saja yang benar. Wanita umumnya tidak pernah mengakui
kalau mereka melakukan masturbasi, karena adanya pandangan negatif di
masyarakat. Padahal, beberapa fakta menyatakan bahwa perempuan
sebenarnya telah melakukan masturbasi.
Mitos 5 - Tidak masturbasi jika mempunyai pasangan
Mitos
tersebut harus segera dihapuskan, karena banyak orang yang dalam
hubungan mulai melakukan masturbasi secara diam-diam tanpa sepengetahuan
pasangannya. Tidak ada aturan universal yang melarang seseorang yang
sedang menjalin sebuah hubungan untuk melakukan masturbasi, karena ini
merupakan kepentingan pribadi setiap orang.
Mitos 6 - Terlalu banyak masturbasi berbahaya
Mitos
menyatakan bahwa masturbasi berbahaya. Padahal secara ilmiah, tidak ada
efek kesehatan yang merugikan pada mereka yang melakukan masturbasi.
Orang yang teratur melakukan masturbasi tidak akan mendapatkan risiko
masalah kesehatan, kecuali jika sudah mempengaruhi kehidupan pribadi
mereka. Pada beberapa kasus yang cukup jarang terjadi, seseorang mungkin
akan kehilangan minat dalam melakukan hubungan seks dan lebih memilih
melakukan masturbasi. Inilah yang seharusnya tidak boleh dilakukan,
karena masturbasi dikatakan sehat selama tidak mempengaruhi kehidupan
pribadi seseorang.
Mitos 7 – Orang tertentu saja yang melakukan masturbasi
Tidak
ada perbedaan ketika seseorang melakukan masturbasi. Tidak peduli
apakah orang tersebut berasal dari Negara tertentu, strata sosial tinggi
atau rendah. Orang akan terus melakukan hal yang sama karena masturbasi
dianggapnya sebagai jalan keluar untuk mereka dapat rileks dan
beristirahat.