Kita disarankan untuk mengisi perut satu atau dua jam sebelum
berolahraga. Bahkan, para pakar kesehatan banyak memberikan masukan
mengenai asupan apa yang tepat sebagai bahan bakar menjelang latihan.
Kini, penelitian baru mengatakan yang sebaliknya. Menurut beberapa
peneliti di Eropa, berlatih dalam keadaan perut kosong ternyata menjadi
cara yang baik untuk memangkas kelebihan lemak. Berdasarkan penelitian
mereka, diketahui bahwa pembalap sepeda yang latihan tanpa makan lebih
dulu akan membakar lebih banyak lemak daripada mereka yang makan.
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Otot
biasanya mendapatkan energi dari karbohidrat. Karena itu atlet seperti
Lance Armstrong dan Michael Phelps dikenal mengonsumsi banyak makanan
sebelum bertanding. Tetapi jika Anda tidak makan sebelum latihan, tubuh
Anda tidak memiliki cadangan karbohidrat. Hal itulah yang akan mendorong
pembakaran lemak.
"Ketika Anda latihan (setelah berpuasa), adrenalin tinggi, sedangkan insulin rendah," kata Peter Hespel, profesor bidang fisiologi latihan dari University of Leuven di Belgia. "Rasio tersebut memudahkan bagi otot-otot untuk mengoksidasi (memecah) banyak asam lemak."
"Ketika Anda latihan (setelah berpuasa), adrenalin tinggi, sedangkan insulin rendah," kata Peter Hespel, profesor bidang fisiologi latihan dari University of Leuven di Belgia. "Rasio tersebut memudahkan bagi otot-otot untuk mengoksidasi (memecah) banyak asam lemak."
Dalam studi yang dilakukan pada tahun 2008, Hespel dan timnya menguji para pria yang melakukan latihan endurance
(daya tahan) tanpa makan, dengan kelompok lain yang makan lebih dulu.
Hasilnya, pada atlet yang tidak makan ditemukan lonjakan dalam jumlah
protein yang diperlukan untuk memproses lemak. Artinya, tubuh mereka
sudah disiapkan melalui puasa untuk membakar lebih banyak lemak.
Oleh karena itu, Hespel menyarankan latihan sebelum sarapan, karena mengonsumsi karbohidrat akan menghambat proses metabolisme lemak selama enam jam sesudahnya.
Meskipun demikian, Andrew Greenberg, direktur Obesity and Metabolism Laboratory di Tufts University, kurang setuju dengan paparan ini. Menurutnya, meskipun orang bisa membakar lebih banyak lemak dengan cara ini, namun yang dibakar kebanyakan adalah lemak di dalam otot. Sementara orang yang ingin menurunkan berat badan tidak akan mengalami banyak perubahan.
"Ketika Anda berlatih tanpa makan lebih dulu, lemak dipecah lebih cepat di dalam otot. Anda bisa saja meningkatkan cara Anda membakar lemak di dalam otot, tapi hal itu tidak mempengaruhi lemak tubuh Anda secara keseluruhan," katanya.
Latihan yang lebih intens mungkin akan memaksa tubuh untuk membakar lebih banyak asam lemak di area lain pada tubuh, tapi porsi latihan pun haruslah lebih besar. Sementara untuk kita yang bukan atlet, dan tertarik untuk memaksimalkan pola latihan, disarankan untuk melakukan sesi latihan secara rutin tanpa makan sebelumnya.
Bukan untuk semua orang
Hasil studi Hespel juga mendapat tentangan dari pakar-pakar lain. Ron Maughan, profesor bidang ilmu kesehatan olahraga dari Loughborough University, Inggris, mengingatkan bahaya terlalu banyak latihan dalam keadaan perut kosong.
Oleh karena itu, Hespel menyarankan latihan sebelum sarapan, karena mengonsumsi karbohidrat akan menghambat proses metabolisme lemak selama enam jam sesudahnya.
Meskipun demikian, Andrew Greenberg, direktur Obesity and Metabolism Laboratory di Tufts University, kurang setuju dengan paparan ini. Menurutnya, meskipun orang bisa membakar lebih banyak lemak dengan cara ini, namun yang dibakar kebanyakan adalah lemak di dalam otot. Sementara orang yang ingin menurunkan berat badan tidak akan mengalami banyak perubahan.
"Ketika Anda berlatih tanpa makan lebih dulu, lemak dipecah lebih cepat di dalam otot. Anda bisa saja meningkatkan cara Anda membakar lemak di dalam otot, tapi hal itu tidak mempengaruhi lemak tubuh Anda secara keseluruhan," katanya.
Latihan yang lebih intens mungkin akan memaksa tubuh untuk membakar lebih banyak asam lemak di area lain pada tubuh, tapi porsi latihan pun haruslah lebih besar. Sementara untuk kita yang bukan atlet, dan tertarik untuk memaksimalkan pola latihan, disarankan untuk melakukan sesi latihan secara rutin tanpa makan sebelumnya.
Bukan untuk semua orang
Hasil studi Hespel juga mendapat tentangan dari pakar-pakar lain. Ron Maughan, profesor bidang ilmu kesehatan olahraga dari Loughborough University, Inggris, mengingatkan bahaya terlalu banyak latihan dalam keadaan perut kosong.
"Itu mungkin membantu Anda membakar lemak
dengan baik, tapi tidak akan membuat latihan Anda menjadi baik. Tanpa
cukup bahan bakar, Anda tidak akan mendapatkan intensitas latihan yang
diperlukan untuk meningkatkan kemampuan Anda," tukasnya.
Pakar lain juga meragukan bahwa orang bisa latihan tanpa mengonsumsi makanan ringan sama sekali. "Menurut saya sih, ide buruk," kata Dr Alexis Chiang Colvin, pakar pengobatan olahraga di Mount Sinai Hospital di New York yang banyak menangani atlet futbol dan hoki profesional.
Jika kadar gula darah Anda rendah, Anda bisa merasa pusing. Kalau sudah begini, apa mungkin Anda melanjutkan latihan? Ia menyarankan untuk mengonsumsi makanan ringan saja, seperti pisang. Colvin juga memperingatkan bahwa melewatkan makan juga bisa meningkatkan risiko cidera. Makan juga penting agar tubuh memiliki cukup nutrisi untuk memulihkan diri dari latihan.
Hespel sendiri mengakui bahwa metode ini tidak berlaku untuk semua orang. Terlepas dari siksaan rasa lapar ketika latihan tanpa didahului makan, ada ancaman lain yang tak kalah bahaya. "Sangat mungkin Anda akan makan lebih banyak sesudah olahraga," katanya. "Orang yang latihan tanpa makan perlu mengingat untuk selalu mengontrol berat badan, dengan tidak makan berlebihan."
Pakar lain juga meragukan bahwa orang bisa latihan tanpa mengonsumsi makanan ringan sama sekali. "Menurut saya sih, ide buruk," kata Dr Alexis Chiang Colvin, pakar pengobatan olahraga di Mount Sinai Hospital di New York yang banyak menangani atlet futbol dan hoki profesional.
Jika kadar gula darah Anda rendah, Anda bisa merasa pusing. Kalau sudah begini, apa mungkin Anda melanjutkan latihan? Ia menyarankan untuk mengonsumsi makanan ringan saja, seperti pisang. Colvin juga memperingatkan bahwa melewatkan makan juga bisa meningkatkan risiko cidera. Makan juga penting agar tubuh memiliki cukup nutrisi untuk memulihkan diri dari latihan.
Hespel sendiri mengakui bahwa metode ini tidak berlaku untuk semua orang. Terlepas dari siksaan rasa lapar ketika latihan tanpa didahului makan, ada ancaman lain yang tak kalah bahaya. "Sangat mungkin Anda akan makan lebih banyak sesudah olahraga," katanya. "Orang yang latihan tanpa makan perlu mengingat untuk selalu mengontrol berat badan, dengan tidak makan berlebihan."
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar